Praperadilan Bintang Imram : Gugatan Legalitas Penyidikan Mengemuka

Sumbawa Besar, Mediajejakdigital– Sidang praperadilan atas penetapan tersangka Bintang Imram Maulana kembali digelar di Pengadilan Negeri Sumbawa Besar, Rabu (3/12). Tim kuasa hukum menantang legalitas penyidikan yang dilakukan aparat kepolisian.
Permohonan diajukan oleh Rina Maya Sari, istri Bintang Imram Maulana. Dalam dokumen permohonan, pemohon menyatakan bahwa proses penangkapan pada 7 November 2025 di rumah orang tuanya di Desa Olat Rawa dilakukan tanpa prosedur hukum yang benar.
Rina menyebut aparat masuk ke rumah, menembak ke arah pintu, dan membawa suaminya tanpa menunjukkan surat tugas maupun surat penangkapan. Kuasa hukum memaparkan bahwa pemohon dan kedua anaknya mengalami trauma akibat tindakan tersebut.
Saat kejadian, pemohon tengah mengandung anak ketiga dengan usia kandungan empat bulan. Rumah orang tua pemohon juga disebut mengalami kerusakan setelah aparat masuk melalui pintu samping.
Selain mempertanyakan proses penangkapan, pemohon melalui kuasa hukumnya menyatakan tidak pernah menerima surat pemanggilan sebagai saksi maupun pemberitahuan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) sebelum penetapan tersangka dilakukan.
Penyidikan yang tidak didahului penyelidikan, menurut pemohon, bertentangan dengan ketentuan hukum acara pidana. Dalam permohonannya, pemohon merujuk pada Pasal 77 KUHAP serta dua putusan Mahkamah Konstitusi.
Tim kuasa hukum meminta hakim tunggal untuk menyatakan surat perintah penyidikan dan penetapan tersangka terhadap Bintang Imram Maulana tidak sah. Pemohon juga meminta termohon memulihkan nama baiknya melalui pemberitaan media lokal selama tujuh hari, serta membebankan seluruh biaya perkara kepada termohon. Pihak kepolisian sebagai termohon belum menyampaikan jawaban resmi. (HARTADI/mjd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *