Sumbawa. Mediajejakdigital – SMPN 2 Labuhan Badas di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi contoh nyata sekolah yang mengedepankan nilai-nilai toleransi. Keberadaan tiga tempat ibadah di dalam lingkungan sekolah menjadi pemandangan yang unik menciptakan suasana belajar yang inklusif dan menghargai. Hal ini menjadi landasan bagi sekolah untuk membentuk generasi muda yang mampu hidup berdampingan secara harmonis dalam keberagaman suku dan agama.
Kepala Sekolah, Suryono, S.Pd., menjelaskan bahwa sekolah toleransi berperan penting dalam mencegah intoleransi, diskriminasi, dan perundungan. Pendidikan karakter yang menekankan empati, saling menghargai, dan kerja sama menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang positif dan kondusif.

Pemahaman tentang keindahan keberagaman menjadi bagian integral dari kurikulum sekolah. Lebih lanjut, Suryono menekankan pentingnya menghormati tempat ibadah dan tidak mengganggu kegiatan peribadatan agama lain Sekolah juga mendorong komunikasi dan sinergitas yang kuat di antara kepala sekolah, guru, siswa serta pihak pihak eksternal untuk saling mendukung dan membantu dalam memajukan pendidikan. Komitmen ini tercermin dalam integritas dan tanggung jawab para guru.
Keberhasilan SMPN 2 Labuhan Badas tidak lepas dari dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Sumbawa. Kerjasama yang erat antara sekolah dan pemerintah daerah telah mendorong kemajuan sekolah dalam mewujudkan visi “Sumbawa Unggul, Maju, Sejahtera”. Dukungan ini mencakup berbagai aspek, membantu sekolah dalam mewujudkan tujuannya untuk mencetak generasi muda yang berakhlak mulia, berbudaya, dan cinta damai.
SMPN 2 Labuhan Badas membuktikan bahwa sekolah dapat menjadi tempat pembinaan karakter yang kuat, menanamkan nilai-nilai toleransi dan keberagaman sejak dini.
Model sekolah ini patut dijadikan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan harmonis. (Hartadi/mjd)